Kata Bijak Gus Dur - Abdurrahman Wahid nama aslinya dana nama panggilannya Gus Dur adalah salah satu presiden RI ke-4 setelah Ir. Soekarno, Soeharto dan BJ Habibie yang menjabat pada tahun 1999 - 2001. Ia yang terkenal dengan kata-katan yang pedas dan tajam : "Gitu aja kok repot!" itu merupakan seorang pribadi yang dibesarkan di lingkungan pesantren. Keluarga dari Gus Dur sendiri, mulai dari buyut, kakek, hingga ayahnya adalah orang-orang yang telah terjun di dunia politik pada sejak zaman kemerdekaan. KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah salah satu tokoh pencetus perubahan di Indonesia. Selain Gus Dur dikenal sebagai Presiden RI ke-4, beliau juga dikenal sebagai bapak pluralisme di Indonesia. dikutif dari https://life.idntimes.com/
Pendidikan Gus Dur yang sempat tidak lulus dari SMP ternyata beliau pernah mengenyam pendidikan di beberapa universitas tinggi seperti Universitas Al-Azhar di Mesir, Universitas Baghdad di Irak dan juga belajar ke Jerman dan Perancis pada masa remajanya. Ia juga terkenal dengan kebijaksanaannya dalam memimpin Indonesia di era itu, sehingga ada banyak kata motivasi kehidupan yang dia berikan kepada bangsa indonesia, dengan sentilan yang membangun geranerasi Anak muda bangsa indonesia katanya.
kata bijak
Berikut kata bijak yang telah saya rangkum dari berbagi sumber terpercaya yang mengulas lebih detail tokoh tersebut.
Kata Bijak Gus Dur
"Bukankah dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa menerima perbedaan pendapat dan asal - muasal bukanlah tanda kelemahan, melainkan menunjukkan kekuatan!".
"Pemahaman apa pun yang berbeda apalagi bertentangan bisa menjadi bibit - bibit perpecahan apalagi bertentangan, bisa menjadi bibit-bibit - bibit perpecahan dan persatuan bangsa".
"Keberhasilan seorang pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam menyejahterakan umat yang mereka pimpin".
"Sejarah lama kita sebagai bangsa memang sangat menarik. Rasa tertarik itu timbul dari kenyataan bahwa yang ditulis sering tidak sama dengan yang terjadi. Dengan kata lain, sejarah masa lalu, sering dijadikan alat legitimasi kekuasaan".
"Marilah kita bangun bangsa dan kita hindarkan pertikaian yang sering terjadi dalam sejarah. Inilah esensi tugas kesehjahteraan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali".
"Pertanyaan dasarnya adalah, sanggupkah kita sebagai bangsa mengembangkan sikap meninggikan kepentingan bersama itu dan mengalahkan kepentingan pribadi para pemimpin bangsa kita?".
Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa adanya perbedaan".
"Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing - masing".
"Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas".
"Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu".
"Guyonan CIA, di Indonesia sudah tidak ada teroris lagi, karena semua teroris sudah menjadi menteri".
"Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga".
"Tidak boleh ada pembedaan kepada setiap warga negara Indonesia berdasarkan agama, bahasa ibu, kebudayaan, serta ideologi".
"Kalau sekarang ini ada yang menjelekkan nama Islam, kita didik agar membawa nama Islam yang damai".
"Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya".
"Kita ini celaka. 70% tanah air kita laut, tetapi garam saja impor. Kalau bodoh sih gak apa-apa, tapi kalau disengaja kok bodoh. Saya tahu impor setiap satu ton dapat 10 dollar. Jadi, impor itu hanya menguntungkan yang impor".
"Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya".
"Jadinya, kita menjadi bangsa yang jadi bahan tertawaan orang. Masak, Timor Leste yang kayak itu saja bisa permainkan kita".
"Dalam hidup nyata dan dalam perjuangan yang tak mudah, kita bukan tokoh dongeng dan mitos yang gagah berani dan penuh sifat kepahlawanan. Kita, yang bukan tokoh mitos, yang punya anak, istri dan keluarga, mengenal rasa takut. Meskipun takut kita jalan terus, berani melompati pagar batas ketakutan tadi, mungkin disitu harga kita ditetapkan".
"Saya tidak khawatir dengan dominasi minoritas. Itu lahir karena kita yang sering merasa minder. Umat Islam (mungkin karena faktor masa lalu) sering dihantui rasa kekalahan dan kelemahan".
"Tidak ada TKI yang ilegal, yang ada negera memperlakukan pebiaran-pembiaran terhadap tumpah darah bangsanya".
Kata Kata Bijak dari Gus Dur Buat Anak Muda di Indonesia
Demikianlah Informasi mengenai Kata Bijak Gusdur, mudah-mudahan bermanfaat, Kita harus pintar memilih kata supaya tidak sampai menyakitkan orang. Terimakasih